Minggu, 01 Februari 2009

Bagaimana Membuat Tujuan Pendidikan Islam untuk PAUD (Bagian 2)


Kedua, buatlah sebuah gambaran umum tentang profil lulusan PAUD yang terlintas di dalam diri kita, coba tuliskan. Setelah adanya gambaran umum, maka perlu gambaran khusus yang menjadi penjelasannya. Ambilah sifat, ciri, tanda atau karakter yang bisa digunakan sebagai unsur penjelas untuk profil lulusan PAUD yang hendak menampilkan anak didik sebagai pribadi muslim terbaik. Lakukanlah pendistribusian semua unsur penjelas tersebut ke dalam profil lulusan yang dibutuhkan oleh anak didik, orangtua dan ummat. Misalnya kita buat sebagai berikut:

Profil lulusan PAUD Al-Fatih yang terlintas dalam diri adalah sebagai berikut:
  1. Cerdas
  2. Berakhlak mulia
  3. Shalih
Contoh profil lulusan di atas merupakan curahan harapan, proyeksi kebutuhan dan gambaran penjelas yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti; “PAUD ini tujuan pendidikannya apa?”; “Bagaimanakah gambaran umum anak saya setelah lulus dari sini?”
Ketiga, buatlah penjelasan terhadap aspek-aspek yang telah dituliskan sebagai ciri umum profil lulusan PAUD agar yang umum nampak lebih khusus; yang abstrak menjadi konkrit; yang kompleks menjadi sederhana. Kegiatan ini sangatlah penting, dimana penguraian aspek umum pada profil lulusan akan sangat bermanfaat bagi perumusan kegiatan apa yang akan diselenggarakan untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut.

Dari contoh sebelumnya usah ada tiga aspek pada profil lulusan PAUD, yaitu: 1) cerdas; 2) berakhlak mulia; dan 3) shalih.

Cerdas berarti memiliki sifat: fathonah. Anak cerdas butuh ilmu, keterampilan dan pelajaran bersikap baik dan benar. Anak perlu bekal menjadi rabbaniyun; gemar belajar Al-Quran, Hadis, do’a dan pelajaran tambahan yang bermanfaat untuk bekal hidupnya serta untuk ia amalkan untuk keluarga dan ummat. Anak yang cerdas tentu pandai mengenal dan memilih mana yang haq dan mana yang batil. Anak perlu bekal sifat Al-iffah, artinya menjaga diri dari perbuatan batil; perlu ash-shobru juga supaya bisa bertahan menyukai perbuatan baik dan menangkal perbuatan buruk…dst.

Berakhlak mulia berarti memiliki sifat: akhlaqul karimah. Anak yang berakhlak mulia tentu harus mengikuti akhlak Rasulullaah Saw. Anak harus mengenal dan mengamalkan rukun iman dan rukun Islam agar akhlaknya mulia. Anak berakhlak mulia wajib berperilaku sesuai tuntunan Al-Quran seperti halnya Rasulullaah Saw yang ikhlas dalam keadaan susah dan senang, berbuat adil dalam keadaan suka dan marah, gemar shodaqoh dalam keadaan kaya atau miskin, mampu memberi maaf kepada saudaranya yang berbuat buruk padanya, bisa menyambung tali silaturahim kepada orang yang memutuskannya…dst. 

Shalih berarti memiliki sifat: shalih atau termasuk golongan orang-orang shaleh. Anak shalih perlu didik dengan melakukan latihan perbuatan baik diantaranya ya’muruna bil ma’ruf wa yanhauna ‘anil munkar. Anak shalih dapat menolong teman dalam kebaikan belajar; misalnya aktif dalam belajar berkelompok dan mencegah teman dari berbuat keburukan saat belajar; misalnya cegah mencontek. Anak shalih memiliki sifat gemar belajar Al-Quran dan sholat, beriman kepada Allaah, Rasulullah Saw dan hari akhir, serta mengamalkan rukun iman lainnya… dst. 

Keempat, membuat ketetapan tujuan pendidikan Islam pada PAUD secara tertulis dengan persetujuan formal semua pihak yang berwenang. Akhirnya buatlah produk berupa; berita acara rapat, surat keputusan, slide profil lulusan PAUD, teks profil lulusan di brosur dan buku.

Dengan adanya sebuah kejelasan tujuan pendidikan Islam bagi anak didik kita, seperti yang telah dirumuskan di atas, maka para pendidik muslim dapat menentukan langkah berikutnya guna menjawab urgensi pertanyaan; “pendekatan apa yang harus saya gunakan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam di PAUD ini?”

-----

Terima Kasih, Selamat Mendidik Generasi
Ridza Gandara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar