Alhamdulillaah washolatu wa salam 'ala rosulillaah, wa ba'du
Hai apakabar semua? Semoga kita semua dalam keadaan sehat wal 'afiat dan senantiasa menaati Allaah dan Rosul-Nya.
OK, langsung saja posting kali ini judulnya Bagaimana Membuat Tujuan Pendidikan Islam untuk PAUD.
Alhamdulillaah, coba
disoroti sifat “santun” dan “tidak tergesa-gesa” sahabat Asyajj ‘Abdul Qais
yang dapat dijadikan sebuah tanda akhlak mulia pada anak usia 4-5 tahun.
Pertama, awali dengan
merencanakan tujuan pendidikan Islam pada PAUD dengan cara menginventarisir
sebanyak mungkin ciri-ciri kepribadian muslim atau karakter muslim yang
diridhoi Allaah.
Dalam mendidik
anak dengan cara Islam untuk mencapai tujuan pendidikan Islami, maka perlu kita
kenali ciri-ciri anak-didik yang pada akhirnya harus segera merasakan tujuan
pendidikan masa kini dan harus bisa diproyeksikan kecenderungannya untuk
merasakan tujuan pendidikan masa datang. Ada tujuan pendidikan yang tercepat
untuk dicapai dan ada pula tujuan pendidikan yang sifatnya cukup diarahkan
karena waktunya masih panjang ke masa depan anak didik, baik di kehidupan dunia
dan akhiratnya.
Misalnya dalam
forum curah pendapat yang formal dikumpulkan sifat-sifat mulia para nabi dan
rasul, termasuk kepribadian Rasulullaah Saw yang menjadi tauladan terbaik,
sebagaimana Allaah telah menyatakan dalam surah Al-Qolam ayat 4: “Artinya: Sungguh, kamu mempunyai akhlak
yang agung” dan surah At-Taubah ayat 128: “Artinya : Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu
sendiri, yang berat memikirkan penderitaanmu, sangat menginginkan kamu (beriman
dan selamat), amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min.”
Kemudian
kumpulkan sifat-sifat baik dari para sahabat Rasulullaah Saw, baik dari
kalangan laki-laki (shahabat) dan
perempuan (shahabiat), serta semua
orang yang mengikuti pola sifat kebaikan mereka. Hal ini sangat sudah
dijelaskan oleh Allaah dalam surah At-Taubah ayat 100: “Artinya: Dan
orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk islam) di antara
orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allaah rihda kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allaah. Allaah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung”. Dan pada surah Fushilat ayat 30: ” Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang
berkata,”Tuhan kami adalah Allaah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata),”Janganlah
kamu merasa takut, dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu
dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu”.
Ada banyak ayat-ayat Al-Quran yang menggambarkan
siapa nabi dan rasul, siapa sahabat dan pengikut mereka yang semuanya sama;
beramal baik karena Allaah.
Contohnya kita hendak mengambil sifat-sifat nabi
yang diungkapkan dalam Al-Quran, misalnya pada surah Al-Ahzab ayat 21 berikut.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ
اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ
الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada
pada (diri) Rasulullaah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allaah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allaah.
Coba diambil
sifat yang dapat ditumbuhkan pada diri anak usia 4-5 tahun misalnya “meneladani
sifat Rasulullaah Saw”, “mengharap rahmat Allaah” (berdo’a), dan “banyak
menyebut Allaah” (berdzikir).
Berikutnya kita
ambil analisis pada surah Al-Hijr ayat 89 berikut.
وَقُلْ إِنِّي أَنَا النَّذِيرُ الْمُبِينُ
“Dan katakanlah, ‘sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan dengan bukti-bukti yang nyata.”
Sifat seorang
yang mampu “menjelaskan peringatan dengan bukti nyata” ini tanda cerdas (fathonah) pada Rasulullaah Saw yang di-tarbiyyah atau dididik oleh Allaah
Subhaanahu wa ta’aala. Sehingga pelajaran baik (hikmah) yang bisa kita ambil dari
ayat ini untuk perumusan tujuan pendidikan Islam pada anak usia 4-5 tahun
adalah sifat umum, “cerdas” atau fathonah
dimana suatu saat ketika anak sudah dididik di PAUD Islam dapat menjelaskan karya
yang ia buat berupa gambar, masakan, hasil tanam, sampai mampu menjelaskan apa
manfaat berbuat baik kepada orangtua, guru dan teman, misalnya. Insya Allaah,
semoga Allaah memberi kepahaman kepada kita semua untuk melaksanakan pekerjaan
mulia ini.
Selanjutnya, sebaik-baik keterangan dari Al-Quran adalah hadis
Rasulullaah Saw, misalnya kita coba analisis kisah dalam hadis berikut.
Rasulullaah Saw berkata kepada Asyajj 'Abdul Qais:
إن فيك لخلقين يحبهما الله : الحلم والأناة
"Sesungguhnya
dalam dirimu ada dua sifat
yang Allaah sukai; sifat santun dan tidak tergesa-gesa"
Lalu
Asyajj “Abdul Qais berkata:
يا رسول الله ,
أهما خلقان تخلقت ما , أم جبلني الله عليهما
"Wahai Rasulullah, Apakah kedua akhlaq tersebut merupakan
hasil usahaku, atau Allaah-kah yang telah menetapkan keduanya padaku?"
Beliau
menjawab:
بل جبلك الله
عليهما
"Allaahlah yang telah mengaruniakan keduanya padamu".
Kemudian ia
berkata:
الحمد
لله الذي جبلني على خلقين يحبهما ورسوله
"Segala puji bagi Allah yang telah memberiku dua akhlaq yang
dicintai oleh-Nya dan oleh Rasul-Nya". (HR. Muslim:17
dan 18, Abu Dawud:5225 dan Ahmad Jilid 4:206).
-----
Terima Kasih, Selamat Mendidik Generasi
Ridza Gandara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar