Kedua, buatlah sebuah gambaran
umum tentang profil lulusan PAUD yang terlintas di dalam diri kita, coba
tuliskan. Setelah adanya gambaran umum, maka perlu gambaran khusus yang menjadi
penjelasannya. Ambilah sifat, ciri, tanda atau karakter yang bisa digunakan
sebagai unsur penjelas untuk profil lulusan PAUD yang hendak menampilkan anak
didik sebagai pribadi muslim terbaik. Lakukanlah pendistribusian semua unsur
penjelas tersebut ke dalam profil lulusan yang dibutuhkan oleh anak didik,
orangtua dan ummat. Misalnya kita buat sebagai berikut:
Profil lulusan PAUD
Al-Fatih yang terlintas dalam diri adalah sebagai berikut:
- Cerdas
- Berakhlak mulia
- Shalih
Contoh profil lulusan di
atas merupakan curahan harapan, proyeksi kebutuhan dan gambaran penjelas yang
bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti; “PAUD ini tujuan pendidikannya
apa?”; “Bagaimanakah gambaran umum anak saya setelah lulus dari sini?”
Ketiga, buatlah penjelasan
terhadap aspek-aspek yang telah dituliskan sebagai ciri umum profil lulusan
PAUD agar yang umum nampak lebih khusus; yang abstrak menjadi konkrit; yang
kompleks menjadi sederhana. Kegiatan ini sangatlah penting, dimana penguraian
aspek umum pada profil lulusan akan sangat bermanfaat bagi perumusan kegiatan
apa yang akan diselenggarakan untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut.
Dari contoh sebelumnya usah
ada tiga aspek pada profil lulusan PAUD, yaitu: 1) cerdas; 2) berakhlak mulia;
dan 3) shalih.
Cerdas berarti memiliki sifat:
fathonah. Anak cerdas butuh ilmu, keterampilan dan pelajaran bersikap baik dan
benar. Anak perlu bekal menjadi rabbaniyun; gemar belajar Al-Quran, Hadis, do’a
dan pelajaran tambahan yang bermanfaat untuk bekal hidupnya serta untuk ia
amalkan untuk keluarga dan ummat. Anak yang cerdas tentu pandai mengenal dan
memilih mana yang haq dan mana yang batil. Anak perlu bekal sifat Al-iffah,
artinya menjaga diri dari perbuatan batil; perlu ash-shobru juga supaya bisa
bertahan menyukai perbuatan baik dan menangkal perbuatan buruk…dst.
Berakhlak mulia berarti memiliki sifat: akhlaqul karimah. Anak yang berakhlak
mulia tentu harus mengikuti akhlak Rasulullaah Saw. Anak harus mengenal dan
mengamalkan rukun iman dan rukun Islam agar akhlaknya mulia. Anak berakhlak
mulia wajib berperilaku sesuai tuntunan Al-Quran seperti halnya Rasulullaah Saw
yang ikhlas dalam keadaan susah dan senang, berbuat adil dalam keadaan suka dan
marah, gemar shodaqoh dalam keadaan kaya atau miskin, mampu memberi maaf kepada
saudaranya yang berbuat buruk padanya, bisa menyambung tali silaturahim kepada
orang yang memutuskannya…dst.
Shalih
berarti
memiliki sifat: shalih atau termasuk golongan orang-orang shaleh. Anak shalih
perlu didik dengan melakukan latihan perbuatan baik diantaranya ya’muruna bil
ma’ruf wa yanhauna ‘anil munkar. Anak shalih dapat menolong teman dalam
kebaikan belajar; misalnya aktif dalam belajar berkelompok dan mencegah teman
dari berbuat keburukan saat belajar; misalnya cegah mencontek. Anak shalih
memiliki sifat gemar belajar Al-Quran dan sholat, beriman kepada Allaah,
Rasulullah Saw dan hari akhir, serta mengamalkan rukun iman lainnya… dst.
Keempat, membuat ketetapan tujuan
pendidikan Islam pada PAUD secara tertulis dengan persetujuan formal semua
pihak yang berwenang. Akhirnya buatlah produk berupa; berita acara rapat, surat
keputusan, slide profil lulusan PAUD, teks profil lulusan di brosur dan buku.
Dengan adanya sebuah
kejelasan tujuan pendidikan Islam bagi anak didik kita, seperti yang telah
dirumuskan di atas, maka para pendidik muslim dapat menentukan langkah
berikutnya guna menjawab urgensi pertanyaan; “pendekatan apa yang harus saya
gunakan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam di PAUD ini?”
-----
Terima Kasih, Selamat Mendidik Generasi
Ridza Gandara